Kemendikbudristek Paparkan Ancaman Siber Ke Mahasiswa di Surabaya
Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemendikbudristek Dr Yudhistira Nugraha, ST, M Ict (Adv)., D.Phil (kanan).
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memaparkan sejumlah ancaman siber yang kerap terjadi kepada mahasiswa Program Studi Sistem dan Teknologi Informasi (Sistekin) Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya.
Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kemendikbudristek Dr Yudhistira Nugraha, ST, M Ict (Adv)., D.Phil., dalam seminar bertajuk “Integrasi Sistem Monitoring dengan Kebijakan Keamanan” di kampus Untag Surabaya, memaparkan berbagai ancaman siber yang kerap terjadi, termasuk risiko serangan peretasan.
“Dalam menghadapi peretasan, respons cepat dan pemulihan sistem yang tepat sangat penting untuk meminimalkan dampak dari serangan tersebut,” katanya, Jumat (11/10).
Yudhistira juga menguraikan tentang lanskap ancaman yang dihadapi dalam dunia siber, mencakup vektor serangan, permukaan serangan, serta aktor ancaman yang bisa berupa individu, kelompok, atau organisasi.
“Memahami berbagai jenis ancaman ini akan membantu mahasiswa dalam mengenali risiko dan menyusun langkah-langkah antisipasi,” tambahnya.
Selain itu, dia juga memaparkan strategi kolaborasi melalui Computer Security Incident Response Team (CSIRT) untuk perguruan tinggi, yang bertujuan memperkuat respons institusi pendidikan dalam menangani insiden keamanan siber.
Dalam kesempatan yang sama Kepala Program Studi Sistem dan Teknologi Informasi (Sistekin) Untag Surabaya Yusrida Muflihah, M.Kom., menyampaikan harapannya dengan terselenggaranya seminar ini, agar mahasiswa dapat lebih memahami tantangan dan solusi di bidang keamanan siber.
“Di era saat ini, penting bagi mahasiswa untuk mempersiapkan diri menghadapi dinamika dunia teknologi informasi yang terus berkembang. Prodi Sistekin berkomitmen untuk terus menghadirkan kegiatan edukatif guna mencetak lulusan yang siap bersaing di era digital,” tuturnya.