Berita

Wall Street Ditutup Variatif, Saham Bank Besar Tertekan

Ilustrasi Wall Street Foto: Wikimedia Commons

Indeks saham Amerika Serikat atau Wall Street ditutup bervariasi pada perdagangan Selasa (11/9). Indeks S&P 500 dan Nasdaq menguat sementara Dow Jones melemah.

Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average (DJI) turun 92,63 poin atau 0,23 persen menjadi 40.736,96. S&P 500 (.SPX) naik 24,47 poin atau 0,45 persen menjadi 5.495,52, dan Nasdaq Composite (.IXIC) naik 141,28 poin atau 0,84 persen menjadi 17.025,88.

Saat ini pasar sedang bersiap menyambut laporan indeks harga konsumen dari Departemen Tenaga Kerja, dan debat pertama antara Wakil Presiden Kamala Harris dan mantan Presiden Donald Trump, yang terlibat dalam persaingan ketat untuk menduduki Gedung Putih.

Sementara itu, data dari China menunjukkan lonjakan ekspor tampaknya merupakan antisipasi tarif yang lebih ketat dari mitra dagang, termasuk pada pemerintahan AS yang akan datang.

Pada sesi perdagangan kemarin, saham teknologi berkapitalisasi besar dan saham terkait teknologi membantu mendorong Nasdaq, sementara S&P 500 membukukan kenaikan yang lebih moderat dan indeks Dow berakhir di zona merah.

“Hari ini benar-benar terasa seperti masa tenang sebelum badai,” kata Ryan Detrick, kepala strategi pasar di Carson Group.

Bank JP Morgan Foto: REUTERS/Mike Segar

“Kita tentu akan menyaksikan debat presiden pertama antara Trump dan Harris malam ini, tetapi kemudian kita akan melihat data inflasi CPI besok dan investor sedang mogok sekarang karena tidak ada aksi beli atau jual besar-besaran,” ujarnya.

Di samping itu, saham bank-bank besar berada di bawah tekanan setelah Wakil Ketua Federal Reserve untuk Pengawasan Michael Barr mengumumkan revisi besar-besaran rencana modal bank.

Sektor ini semakin terguncang setelah JPMorgan Chase (JPM.N) mengeluarkan peringatan pendapatan bunga karena suku bunga diperkirakan akan turun.

Laporan CPI diperkirakan inflasi bergerak mendekati target Federal Reserve yaitu sebesar 2 persen. Sedagkan di pasar keuangan memperkirakan bank sentral akan memangkas suku bunga acuan dana Fed sebesar 25 basis poin pada akhir pertemuan kebijakan moneter minggu depan, dengan peluang sebesar 31 persen untuk pemangkasan suku bunga sebesar 50 basis poin.

“Investor sangat fokus pada apa yang akan dilakukan Fed, dan pada laporan ekonomi,” kata Oliver Pursche, Wakil Presiden Wealthspire Advisors.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button