Tak Ada Rencana Pascaperang di Gaza, Benny Gantz Mundur dari Kabinet Netanyahu
Benny Gantz. Foto: Emmanuel DUNAND/AFP
Menteri Kabinet Perang Israel Benny Gantz mengumumkan mundur dari pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Minggu (9/6). Mantan jenderal dan menteri pertahanan Israel itu memilih mundur karena gagal mendapatkan rencana pascaperang di Gaza yang dituntutnya pada Mei lalu.
“Netanyahu menghalangi kita untuk meraih kemenangan nyata. Itulah sebabnya kami meninggalkan pemerintahan darurat hari ini dengan berat hati,” kata Gantz dikutip dari AFP, Senin (10/6).
Mundurnya Gantz diyakini tida akan menjatuhkan pemerintah. Namun ini menandai pukulan politik pertama bagi Netanyahu setelah delapan bulan perang Gaza melawan Hamas.
Terkait mundurnya Gantz dari kabinet, Netanyahu memberikan respons.
“Benny, ini bukan waktunya untuk meninggalkan pertempuran,” kata Netanyahu,
“ini adalah waktunya untuk bergabung,” tambahnya.
Pada hari Sabtu, beberapa jam setelah pasukan Israel menyelamatkan empat sandera dari Gaza, Netanyahu mendesak Gantz untuk tidak mengundurkan diri. Namun keputusan Gantz sudah mantap sehingga ia tetap menyatakan mengundurkan diri.
Sebelumnya pada Mei, Gantz mendukung pernyataan Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, terkait masa depan gaza. Gallant Gallant mendesak Netanyahu untuk secara jelas menyatakan bahwa Israel tidak memiliki niat untuk mengambil alih pemerintahan sipil dan militer di Gaza.
“Gallant menyampaikan kebenaran. Merupakan tanggung jawab kepemimpinan untuk melakukan hal yang benar bagi negara dengan segala cara,” ungkap Gantz kala itu.