Ma’ruf Amin Minta Pemprov Papua Selatan Gali Potensi Wisata
Wapres Ma’ruf Amin menghadiri Pencanangan Pembangunan Sentra Sarana dan Prasarana Pemprov Papua Selatan, di Merauke. Foto: BPMI Setwapres
Wakil Presiden Ma’ruf Amin menghadiri Pencanangan Pembangunan Sentra Sarana dan Prasarana Pemerintah Provinsi Papua Selatan di Merauke.
Dalam sambutannya, Ma’ruf menyinggung pentingnya pergerakan ekonomi masyarakat. Apalagi, secara geografis Papua Selatan berbatasan dengan Papua Nugini.
“Akan mendorong pergerakan ekonomi masyarakat dan wilayah, serta mendekatkan pelayanan publik hingga ke masyarakat di pelosok perbatasan,” kata Ma’ruf di Swiss-Belhotel, Merauke, Selasa (4/6).
Ia mengatakan sebagai provinsi baru, Papua Selatan harus segera melakukan banyak hal. Untuk itu, pemerintah meluncurkan Rencana Induk Percepatan Pembangunan Papua (RIPPP) Tahun 2022-2041 dengan misi Papua Sehat, Papua Cerdas, dan Papua Produktif.
“RIPPP ini akan menjadi pedoman bagi seluruh pemangku kepentingan dalam mendesain program prioritas pembangunan Papua. Dalam kerangka RIPPP, kita akan terus mendorong Provinsi Papua Selatan sebagai sentra pangan nasional di timur Indonesia,” ungkapnya.
Wapres Ma’ruf Amin menghadiri Pencanangan Pembangunan Sentra Sarana dan Prasarana Pemprov Papua Selatan, di Merauke. Foto: BPMI Setwapres
“Selain itu, pemerintah harus terus meningkatkan sektor ekonomi dengan menggali potensi wisata daerah seperti wisata sejarah di Boven Digul dan Festival Asmat agar menjadi destinasi wisata berkelas dunia,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Ma’ruf mengungkapkan ada tiga hal yang harus dilakukan untuk mengakselerasi pembangunan Papua Selatan ke depan. Pertama, mempertajam program dan langkah-langkah yang bersifat komprehensif dengan menonjolkan potensi dan keunikan wilayah Provinsi Papua Selatan yang berada di perbatasan negara.
“Cita-cita masyarakat Papua Selatan untuk membangun sebuah rumah besar sebagai tempat naungan hidup telah terwujud saat ini. Namun, masih ada tanggung jawab besar di hadapan kita, yaitu menjadikan rumah baru ini memancarkan cahaya kesejahteraan, kedamaian, dan keadilan di timur Indonesia,” ujarnya.
Yang kedua, Ma’ruf meminta agar kawasan sentra pemerintahan Papua Selatan tidak hanya menjadi penopang fisik fungsi pemerintahan saja, tapi juga poros penggerak percepatan pembangunan Papua Selatan.
“Kawasan ini harus menjadi pendorong pengembangan ruang terbuka hijau, penggerak kegiatan sosial kemasyarakatan yang inklusif, serta pusat penyusunan kebijakan yang meningkatkan konektivitas ekonomi antarwilayah di Provinsi Papua Selatan,” tuturnya.
Terakhir, Ma’ruf meminta agar kolaborasi, sinergi, dan kerja sama antara kementerian/lembaga dan pemerintah daerah ditingkatkan agar terus aktif memastikan tahapan persiapan pembangunan berjalan dengan baik.
“Seluruh pemangku kepentingan, khususnya orang asli Papua harus terlibat dalam penyusunan rencana induk yang terpadu, desain wilayah yang berkesinambungan, manajemen proyek yang terukur, serta pembiayaan lintas sektor untuk pembangunan sentra sarana dan prasarana utama beserta sarana pendukung lainnya,” pungkasnya.